Penelitian yang berjudul Ong-klaongan & Le-kalellean Estetika Kejhungan Orang Bangkalan Madura Barat ini untuk memperoleh pemahaman tentang kejhungan sebagai fenomena gaya nyanyian yang genuine dari cara bernyanyi orang Madura. Asosiasi makna (common sense) yang melekat pada praktik nyanyian Madura ini adalah seperti orang yang sedang ‘berkeluh-kesah’ atau ‘mengomel’ dari pada seperti layaknya orang menyanyi. Kejhungan bukan sekadar logat cara menyanyi, melainkan juga sebagai gejala tindakan komunikasi spesifik berupa perilaku estetik yang mengantarkan pada karakteristik subjek pemilik gaya nyanyian itu sendiri. Gejala yang khas ini menjadi memotivasi penelitian ini. Mengapa gaya nyanyian orang Madura seperti itu? Penelitian ini menggunakan paradigma etnomusikologi yang menekankan pada bekerjanya suatu ‘sistim budaya musik’ pada masyarakat tertentu. Kejhungan menerangkan pengalaman terdalam manusianya, menghantarkan imajinasi dan asosiasi makna ke arah pengalaman sejarahnya. Makna dan konsep estetiknya menjadi penghubung terhadap relasi sifat-sifat gaya nyanyian ini dengan sifat konservatif perwatakan manusia Madura. Kejhungan mampu menghadirkan nilai-nilai tentang kemaduraan, yaitu lantang dan menggebu.